Gotong royong yang dulu digagas pertama kali oleh pendiri bangsa, Ir. Soekarno kian hari semakin terkikis dengan budaya individual ditengah persaingan yang begitu ketat dalam mencapai tujuan tertentu, kenyataan inilah yang membuat nilai-nilai sosial ditatanan masyarakat yang sejak dulu sudah ditanamkan oleh nenek moyang kita luntur seiring dengan perkembangan jaman. padahal untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita bersama seharusnya dikerjakan secara bersama-sama. 

Maka dengan kenyataan inilah, pemerintah desa Tenajar kembali melakukan sebuah inovasi baru kedepan dalam merangkul masyarakat agar terus menanamkan kebudayaan "Gotong Royong". kegitan gotong royong dalam pembangunan jalan desa dan pembangunan lainnya, sedikitnya melibatkan seluruh masyarakat Tenajar, kebersamaan dan ikatan persaudaraan atas kepentingan bersama menjadi satu ketika semua masyarakat desa terlibat aktif, tanpa harus melihat tatanan dan golongan yang ada. masyarakat saling bahu membahu seiring kegitan gotong royong.